Madu lebah trigona atau dikenal juga sebagai madu lebah kelulut merupakan salah satu produk alami yang semakin diminati masyarakat karena khasiatnya yang banyak dan manfaatnya yang luar biasa untuk kesehatan. Karena alasan inilah, kegiatan pemanenan madu dari lebah trigona telah menjadi fokus utama bagi Kelompok Usaha Pemanfaatan Sumberdaya (KUPS) bersama dengan KKNT/PKL dari Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (UNMUL).

Pemanenan madu lebah trigona tidak semata-mata menghasilkan produk alami berkualitas tinggi, tetapi juga merupakan upaya pelestarian lingkungan yang penting. Lebah trigona atau kelulut adalah spesies lebah yang endemik di wilayah Indonesia, dan keberadaannya sangat penting dalam menjaga ekosistem alaminya. Oleh karena itu, praktik pemanenan madu ini harus dilakukan dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Pemanenan madu dari lebah trigona bukanlah hal yang mudah dilakukan. Proses ini melibatkan pemahaman mendalam akan perilaku lebah trigona serta keberadaan sarangnya. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam proses pemanenan madu lebah trigona:

1. Penelusuran Sarang: Tim KUPS dan KKNT/PKL UNMUL melakukan penelusuran sarang lebah trigona di habitat alaminya. Sarang-sarang ini sering kali terletak di tempat-tempat yang sulit dijangkau dan memerlukan keterampilan khusus untuk menemukannya.
2. Pemindahan Sarang: Setelah menemukan sarang lebah trigona, langkah berikutnya adalah memindahkan sarang dengan hati-hati ke tempat yang lebih strategis untuk proses pemanenan madu. Pemindahan ini dilakukan untuk mempermudah akses dan meminimalkan gangguan terhadap kehidupan lebah trigona.
3. Pemanenan Madu: Madu dari lebah trigona dapat dipanen dengan teknik khusus, dimana tim harus memastikan bahwa proses ini tidak merusak sarang dan tidak mengganggu keberadaan lebah.
4. Pelepasan Kembali: Setelah pemanenan selesai, tim memastikan untuk melepas kembali lebah trigona ke habitat aslinya dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

Pemanenan madu lebah trigona tidak hanya menghasilkan produk alami yang bernilai tinggi secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan komunitas lokal. Berikut adalah beberapa manfaat dari kegiatan pemanenan madu lebah trigona oleh KUPS bersama Tim KKNT/PKL Fahutan UNMUL:

- Konservasi Lingkungan: Melalui kegiatan ini, keberadaan lebah trigona dapat dipelihara dan dijaga agar tidak punah. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam.

- Pemberdayaan Masyarakat: Kegiatan pemanenan madu juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, seperti anggota KUPS, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui penjualan madu.

- Penelitian dan Pendidikan: Tim KKNT/PKL Fahutan UNMUL juga menggunakan kegiatan ini sebagai sarana untuk penelitian lebih lanjut mengenai perilaku dan keberadaan lebah trigona, serta sebagai pendidikan praktis bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang pentingnya pelestarian alam.

Oleh KKNT/PKL FAHUTAN UNMUL